Di dunia yang semakin terhubung dan akses digital yang mudah, URL (Uniform Resource Locator) atau tautan web menjadi bagian penting saat kamu ingin berselancar di internet. Namun, pernahkah kamu mendengar istilah “naked URL”?
Meskipun terdengar tidak sopan, istilah ini sebenarnya merujuk pada sesuatu yang berharga dalam konteks SEO. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa itu naked URL dan bagaimana penggunaannya bisa memberikan manfaat signifikan untuk optimisasi mesin telusur.
Pengertian Naked URL
Naked URL adalah istilah yang mengacu pada tautan atau URL yang tidak memiliki embel-embel apapun, seperti “http://www.” atau “www.”. Dengan kata lain, naked URL hanya terdiri dari domain dan ekstensi seperti “paksulthon.com” tanpa protokol “http://” atau “www.” di depannya. Misalnya seperti “example.com” daripada “http://www.example.com”.
Manfaat Naked URL untuk SEO
1. Kelebihan Kecepatan Loading
Penggunaan naked URL dapat mempercepat waktu pemuatan halaman situs. Dalam beberapa kasus, protokol “http://” atau subdomain “www.” dapat menambah beban waktu pemuatan. Dengan menggunakan URL, halaman situs kamu dapat memuat lebih cepat, yang merupakan faktor penting dalam pengalaman pengguna dan peringkat SEO.
2. Kejelasan Identifikasi Domain
Naked URL memberikan kejelasan dalam mengidentifikasi domain situs kamu. Tanpa embel-embel, pengguna akan lebih mudah mengingat dan mengenali alamat situs kamu. Ini juga memberikan kesan profesional dan mudah diingat.
3. Keuntungan SEO dengan Redirects
Naked URL dapat membantu mengoptimalkan pengalihan (redirects) situs kamu. Ketika kamu menggunakan URL, kamu dapat lebih efisien dalam mengelola redirect dari versi “www.” ke versi non-“www.” atau sebaliknya. Redirect yang baik berkontribusi pada konsistensi dan peningkatan SEO website. Jika bingung kamu bisa gunakan jasa SEO pak Sulthon.
4. Link Building Lebih Efektif
Dalam strategi link building, naked URL memiliki keuntungan. Banyak mesin pencari menganggap tautan lebih “bersih” dan lebih cocok untuk diberikan nilai dalam penilaian kualitas tautan anchor text yang unik. Ini dapat mempengaruhi peringkat SEO situs kamu secara positif.
5. Pengurangan Kemungkinan Duplikasi Konten
Pada beberapa kasus, penggunaan berbagai embel-embel seperti “www.” atau “http://” dapat membuat mesin pencari menganggap dua versi URL berbeda sebagai halaman yang terpisah, sehingga meningkatkan risiko duplikasi konten. Dengan naked URL, kamu mengurangi risiko penalty dari google.
6. Peringkat Mesin Pencari yang Lebih Baik
Semakin sederhana dan jelas URL situs kamu, semakin mudah mesin pencari untuk memahaminya. Ini dapat membantu meningkatkan peringkat kamu dalam hasil pencarian.
7. Keuntungan Dari HTTPS
Pergeseran dari HTTP ke HTTPS adalah langkah penting dalam keamanan web. Naked URL memberikan kesempatan yang lebih baik untuk mengarahkan pengguna langsung ke versi HTTPS tanpa protokol “http://”. Ini membantu dalam membangun kepercayaan pengguna dan memberikan sinyal positif kepada mesin pencari.
Kekurangan Naked URL
Adapun kekurangan dari naked url antara lain
Kejanggalan dalam Penulisan
Salah satu kekurangan yang paling mencolok dari naked URL adalah penulisan yang terlihat agak aneh. Tanpa embel-embel seperti “www.”, URL terlihat seperti “example.com”. Ini bisa membuatnya terlihat tidak terbiasa dan mengganggu dalam beberapa kasus.
Membutuhkan Kebiasaan Baru
Kebanyakan pengguna internet terbiasa dengan tautan yang dimulai dengan “http://” atau “www.”. Penggunaan naked URL mungkin memerlukan kebiasaan baru dan penyesuaian dari pengguna internet yang sudah terbiasa dengan format tautan yang lebih panjang.
Kemungkinan Salah Ketik
Dalam kecepatan mengetik atau mengklik, ada kemungkinan pengguna memasukkan URL dengan kesalahan penulisan. Misalnya, “exampl.com” daripada “example.com”. Ini dapat mengarah pada halaman yang tidak ditemukan atau situs yang berbeda.
Keterbatasan dalam Penampilan
Dalam beberapa konteks, tautan dengan embel-embel seperti “www.” memberikan penampilan yang lebih familiar dan “resmi”. Penggunaan naked URL mungkin memberikan kesan kurang formal dalam beberapa situasi.
Perubahan Protokol Dapat Membingungkan
Jika suatu saat Anda memutuskan untuk mengalihkan situs Anda dari HTTP ke HTTPS atau mengubah protokol lainnya, penggunaan naked URL dapat membingungkan pengguna. Mereka mungkin tidak tahu apakah mereka harus mengetik “http://” atau “https://” di awal.
Kesulitan dalam Identifikasi Subdomain
Dalam beberapa situs web, subdomain seperti “blog.example.com” memiliki peran penting dalam navigasi. Biasanya tidak menyertakan informasi ini dan membuat pengguna kesulitan dalam mengidentifikasi bagian spesifik dari situs.
Penutup
Naked URL mungkin terdengar sederhana, tetapi memiliki dampak yang kuat dalam dunia SEO dan pengalaman pengguna. Dengan menghilangkan embel-embel yang tidak perlu, kamu dapat mengoptimalkan kecepatan pemuatan, memperbaiki redirect, dan menciptakan tautan yang lebih kuat. Mengingat betapa pentingnya SEO dalam pemanduan lalu lintas ke situs web kamu, memahami konsep URL adalah langkah cerdas yang bisa kamu ambil untuk mengangkat peringkat situs kamu dalam hasil pencarian. Jadi, jangan remehkan kekuatan dari tautan tanpa embel-embel ini dalam upaya kamu untuk mendominasi dunia web!