Over 10 years we helping companies reach their financial and branding goals. Onum is a values-driven SEO agency dedicated.

CONTACTS
Info Bermanfaat

[✔️]Bagaimana cara mengembalikan hutan seperti semula

Banyak orang melakukan penggalakan pohon secara liar dan tidak tahu aturan ketika melakukan penebangan pohon di hutan. Oleh sebab itu kamu harus tahu bagaimana cara mengembalikan hutan seperti semula.

Untuk menghindari pembalakan liar, pemerintah harus menerapkan aturan dan regulasi yang ketat tentang penebangan pohon di hutan. Penebangan liar sangat merusak hutan dan ekosistem alam yang sudah terbentuk ribuan tahun lamanya, tak hanya itu dampak dari penebangan hutan kini semakin luas, yang berakibat banjir dan tanah longsor.

cara mengembalikan hutan seperti semula

Tindakan yang bisa dilakukan pemerintah adalah mempersulit izin dalam penebangan hutan. Tak cukup itu saja, seharusnya pemerintah menaikan pajak yang lebih banyak untuk perusahaan yang merusak alam Indonesia.

Selain itu, pemerintah daerah bisa bekerjasama dengan warga sekitar untuk membantu polisi hutanyang bertugas menjaga keamanan hutan dari orang-orang yang tidak ingin merusak hutan.

Saat ini banyak sekali hutan yang sudah gundul disebabkan oleh orang yang melakukan penebangan dan pembakaran hutan untuk dibuat lahan sawit. Padahal, fungsi hutan sangat vital dalam menjaga kesetabilan hidup manusia, karena hutan lah yang berperan sebagai penyimpan air dalam tanah.

Baca juga : apa itu cloud computing

Dampak Kerusakan Hutan dan Cara mengembalikan hutan seperti semula

Jika hutan sudah gundul, kita akan kehilangan sumber mata air, bahkan saat ini sudah banyak kekeringan yang melanda kota-kota besar.

Selain itu, hutan juga menyerap air hujan,jika terjadi hujan deras dengan jumlah air yang melimpah maka bisa dipastikan akan terjadi banjir. Karena tidak ada pepohonan yang menyerap air yang berlimpah tersebut.

cara mengembalikan hutan seperti semula

Selain banjir, air yang berlimpah itu juga bisa menyebabkan longsornya tanah di area perbukitan dan pegunungan, Bencana tanah longsor saat ini kian banyak terjadi di sebabkan tidak ada yang menjaga kestabilan tanah.

Oleh sebab itu manusia wajib melakukan perawatan hutan, dengan menanam pohon dan menjaga dari tangan-tangan orang yang tidak bertangung jawab.

Bagaimana cara mengembalikan hutan seperti semula

Indonesia adalah negara dengan sebutan zamrud katulistiwa, Negara hijau karena memiliki kawasan hutan yang luas, negara kita terkenal sebagai peng-export oksigen bagi dunia.

Jika dilihat pada peta, warna daratan Indonesia cenderung berwarna hijau, itu menandakan bahwa pepohonan dan hutan di Indonesia sangatlah luas dan besar.

Berita buruknya saat ini banyak hutan di Indonesia sudah gundul dikarenakan tangan-tangan jahil manusia yang senang membakar hutan untuk dijadikan kawasan industri perumahan dan industri pertanian seperti kelapa sawit, karet, ladang dan sawah, Jika tidak dihentikan dengan segera maka hutan di Indonesia hanya akan menjadi sebuah cerita saja bagi anak cucu.

Berikut ini cara mengembalikan hutan seperti semula :

  1. Tidak Melakukan Sistem Tanam Pindah

Tanam berpindah adalah kebiasaan orang dahulu yang tidak mengerti cara kerja tanah dan berkebun. kegiatan ini adalah cara bertanam dengan cara berpindah dari satu tanah ke tanah lainnya.

Sistem seperti ini biasa dilakukan oleh petani yang bodoh dan malas, karena setelah selesai panen mereka berpindah ke lahan baru yang masih subur tanpa memperdulikan lahan lama untuk ditanam pohon kembali.

Jika cara ini dibiarkan, lama-kelamaan tanah yang sudah tidak terpakai akan tandus dan kekeringan, sehingga tidak bisa ditanami pohon.

Seharusnya dibuat aturan untuk petani agar terus mengelola tanah yang sudah di garap, atau jika berpindah harus menanam pohon pengganti yang sudah ditebang.

  1. Melakukan reboisasi

Apa itu reboisasi ? reboisasi adalah kegiatan penanaman pohon kembali setelah hutan menjadi gundul karena penebangan.

Cara ini bisa dilakukan dengan menanam lebih banyak pohon perindang saat menebang satu pohon. Jika semua orang melakukan reboisasi, maka hutan akan selalu terjaga dari kegundulan.

Reboisasi sudah banyak dilakukan oleh para pecinta alam, seperti contohnya di beberapa gunung yang telah di reboisasi seperti gunung sumbing dan gunung sindoro di Jawa Tengah, Gunung merapi, Gunung Slamet dan masih banyak lagi.

Ketika melakukan reboisasi, biasanya gunung akan ditutup dari aktivias pendakian, sehingga para pecinta alam dan orang-orang yang melakukan reboisasi tidak terganggu dengan aktivitas pendakian.

Baca juga : Apa itu IOT

cara mengembalikan hutan seperti semula

  1. melakukan sistem tebang pilih

Sistem tebang pilih adalah sistem pemanenan pohon dihutan dengan cara memilah diameter pohon yang siap panen, dengan sistem ini tidak semua pohon akan ditebang, melainkan hanya pohon pohon yang sudah layak tebang saja yang boleh.

Dan pohon yang belum layak tebang akan dibiarkan hingga menjadi layak, sehingga hutan tidak akan gundul dan masih menyisakan bibit pohon yang akan tumbuh menjadi hitan kembali.

Istilah tebang pilih juga biasa disebut dengan aktivitas panen dengan sistem silvikultur, yaitu meliputi cara penebangan dengan diameter tertentu dan permudaan hutan dengan cara reboisasi.

  1. Menjatuhkan sanksi tegas pada oknum perusak hutan

Dengan teknologi yang maju dan sudah banyak polisi hutan, pemerintah saat ini memberi sanksi tegas bagi orang-orang yang menebang hutan atau membakar hutan yang nantinya akan dibuat untuk lahan pertanian atau lahan sawit.

Masih ingatkah kejadian kebakaran hutan di Provinsi Riau? Sebenarnya kebakaran hutan itu dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak mau repot-repot membuka ladang dengan cara menebang.

Mereka membuat ladang sawit dengan cara membakar hutan agar tidak perlu susah-susah menebang pohon dan membersihkan sisa tebangan, sehingga dampaknya asap yang mengepul hampir tiga bulan di kawasan riau.

  1. Membuat hutan menjadi kawasan cagar alam

Dengan membuat hutan menjadi kawasan konservasi atau kawasan cagar alam, maka akan tercipta aturan untuk pelarangan penebangan pohon pada kawasan konservasi.

Jika ada orang yang melakukan penebangan di kawasan konservasi maka bisa melanggar Pasal 82 UU Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan hutan mengancam setiap orang yang melakukan penebangan liar di kawasan hutan tanpa izin dengan ancaman pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 500.000.000.00 Limaratus milyar.

  1. Menjadikan hutan sebagai kawasan hutan lindung

Dengan membuat aturan menjadikan hutan sebagai kawasan hutan lindung, maka setiap orang dilarang melakukan pembalakan dan penebangan hutan tanpa seizin dinas kehutanan.

  1. Melindungi dari kebakaran hutan

Saat ini sedang trend naik gunung, banyak orang yang tidak tahu bahwa membuat api unggun merupakan larangan saat mendaki gunung. Tak hanya api unggu, membuang puntung rokok sembarangan saat di gunung juga sangat membahayakan terjadinya kebakaran hutan.

Oleh sebab itu, biasanya para pendaki atau orang yang naik ke gunung diberitahukan untuk tidak membuang rokok sembarangan dan dilarang membuat api unggun. Hal ini biasanya diberitahukan ketika di pos-pos pendakian.

  1. Membuat lapangan kerja untuk penduduk sekitar hutan

Dengan memberikan lapangan pekerjaan atau penghasilan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar hutan bisa mengurangi pembalakan liar. Karena kebanyakan orang yang melakukan pembalakan liar adalah warga sekitar yang tidak memiliki penghasilan, sehingga memilih untuk menebang pohon untuk dijual.

Namun saat ini pemerintah sudah menerapkan anjuran bagi masyarakat yang mau berkebun tanaman porang, karena tanaman porang bisa ditanam berbarengan dengan tanaman hutan serta hasil dari tanaman porang ini bisa dijual dengan harga yang mahal.

  1. Bekerjasama dengan masyarakat di sekitar hutan untuk ikut membantu dalam menjaga dan merawat hutan

Peranan masyarakat sekitar sangat diperlukan dalam pelestarian hutan, hal ini karena masyarakat yang sadar akan pentingnya fungsi hutan akan selalu menjaga dan merawat hutan.

cara mengembalikan hutan seperti semula

Seperti contohnya yang pernah viral akhir-akhir ini, beliau bernama mbah Sudiman, awalnya mbah Sudiman dianggap gila karena menanam puluhan ribu pohon di lereng gunung lawu.

Namun berkat usaha dan jirih payahnya, kini kawasan lereng gunung lawu kini menjadi rindang dan masih menyimpan sumber air yang tidak kering ketika datangnya musim kemarau.

Sehingga saat ini mbah Sudiman mendapat penghargaan Kalpataru

Keaneka ragaman hayati hutan Indonesia

Indonesia adalah negara yang sangat kaya, kekayaan Indonesia sangat beragan, mulai dari suku, agama, ras bahasa dan aneka macam hayati.

Keanekaragaman berarti memiliki banyak jenis dan tipe, sedangkan hayati adalah makhluk hidup, sehingga keaneka ragaman hayati adalah berbagai macam bentuk dan jenis makhluk hidup yang hidup berdampingan.

Keanekaragaman hayati memiliki beberapa tingkatan, yaitu:

  1. Keanekaragaman hayati tingkat gen

Yaitu, sebuah makhluk yang termasuk dalam satu spesies namun berbeda varietas

Misalnya berbagai varietas Jagung yaitu jagung bisi 2 atau bisi 4, yaitu jagung yang memiliki berbagai varietas jumlah buah ada yang berjumlah 2 dan ada yang berjumlah 4 dalam satu pohon.

  1. Keanekaragaman hayati tingkat spesies

Makhluk hidup yang terbentuk dalam satu famili / genus tapi beda spesies.

Contohnya adalah jenis pohon ketela seperti ketelah pohon, ketelah tanah, ketela tahun atau jenis durian ada durian montong, durian musang king dan masih banyak lagi.

  1. Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem

Banyak sekali ekosistem yang berada di Indonesia, seperti ekosistem pantai, ekosistem hutan, ekosistem hutan hujan tropis dan masih banyak lagi jenis ekosistem.

Letak geografis Indonesia berada pada daerah tropis sehingga memiliki 2 iklim yaitu panas dan hujan, berbeda halnya dengan negara di bagian selatan dan utara bumi, disana memiliki 4 iklik cuaca.

Iklim di Indonesia sangat cocok untuk tempat hidup dan berkembang biak para satwa berbagai jenis, serta beraneka tumbuhan yang bisa tumbuh subur di negara tropis ini.

Di Indonesia sendiri memiliki 3 zona persebaran hewan yaitu:

  1. Zona bagian barat atau zona oriental
  2. Zona peralihan
  3. Zona bagian timur atau zona australis

Hewan di zona oriental memiliki ciri umum yaitu:

  1. Memiliki ukuran tubuh yang besar
  2. Banyak berjenis primata
  3. Burung yang memiliki suara yang nyaring dan merdu

Contoh hewan khas zona oriental yaitu:

  • Gajah  sumatra
  • Orang utan
  • Monyet bekantan
  • Burung Kakatua

Contoh hewan khas zona peralihan yaitu:

  • Komodo  (kadal tertua di dunia)
  • Tarsius  (seperti kanguru namun hidup di pohon)
  • Babi rusa
  • Anoa

Hewan di zona australis memiliki ciri umum yaitu:

  • Memiliki ukuran tubuh kecil
  • Tidak memiliki primata khas
  • Burung dengan warna bulu yang beraneka ragam
  • Hewan berkantung  (kanguru)

Contoh hewan khas zona oriental yaitu:

  • Tikus hutan
  • Kasuari
  • Kanguru

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, hal ini membuktikan bahwa hutan di Indonesia perlu di jaga dan dirawat agar bisa mengembalikan hutan seperti semula.

Kesimpulan cara mengembalikan hutan seperti semula

Semakin terjaganya hutan maka akan berdampak semakin banyak jenis makhluk hidup yang hidup di sebuah habitat hutan. Hal ini terbukti dengan banyaknya hutan lindung yang masih menyimpan hewan-hewan langka yang masih bertahan di hutan.

Cara mengembalikan hutan seperti semula akan membuat habitat tempat hewan berkembang biak lebih cepat, sehingga tidak ada lagi namanya hewan punah jika hutan dijaga dengan baik.

Seperti di kalimantan, banyak sekali hutan yang rusak karena penebangan pohon untuk kebutuhan batu bara, pemerintah harusnya membuat aturan tegas untuk mengembalikan fungsi hutan setelah selesai mengambil tambang batu bara.

 

0

Author

Ayoni Sulthon S.Kom

SEO Strategis di beberapa perusahaan, Internet Marketer, Freelancer. Email [email protected]

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *